Selasa, 08 Oktober 2013

HOSPITAL INFORMATION SYSTEM

Hospital Information System

A.    Pengertian
HIS (Hospital Information System) merupakan sebuah sistem informasi yang digunakan untuk Rumah Sakit. Dimana dalam sistem informasi ini memungkinkan aliran data dari sebuah rumah sakit bisa dilakukan secara elektronis, sehingga pelayanan kepada pasien dapat dilakukan dengan lebih cepat, akurat dan transparan yang pada akhirnya bisa memberikan kepuasan kepada pasien.
Hospital Information System meliputi setiap aspek dari administrasi ke departemen keuangan. Ini juga mencakup segala sesuatu dari pasien yang masuk dan keluar untuk tes laboratorium.


Sebuah sistem informasi rumah sakit (HIS) pada dasarnya adalah sebuah sistem komputer yang dapat mengelola seluruh informasi untuk memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Sistem ini telah ada sejak mereka pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960 dan telah berevolusi dengan waktu dan modernisasi fasilitas kesehatan. Komputer tidak secepat pada masa itu dan mereka tidak mampu menyediakan informasi secara real time seperti yang mereka lakukan hari ini. Staf menggunakannya terutama untuk mengelola penagihan dan persediaan rumah sakit. Semua ini telah berubah sekarang, dan sistem rumah sakit saat ini informasi mencakup integrasi dari semua, aplikasi klinis keuangan dan administrasi. Di Amerika, pada tahun 1980an, sistem informasi Rumah Sakit berkembang pada tahap yang lebih lanjut dengan fokus pada produktivitas.
Sistem ini dilaksanakan dalam rangka untuk menghetikan sistem berbasis kertas. Dengan adanya HIS membantu menjaga informasi pasien dalam komputer sehingga mudah diakses oleh semua personel rumah sakit. Dengan menerapkan HIS Juga mampu mengenali tren yang mata manusia tidak mungkin dapat melihat melaluisistem kertas. Database yang dimasukan juga dapat lebih mudah diatur. Dan juga mengurangi kemungkinankesalahan data rumah sakit karena semua orang dapat memahami dan membaca komputer. Sistem ini juga membantu dengan kolaborasi antara rumah sakit yang berbeda untuk mengurangi pengujian duplikat (pengandaan data).  Juga mempersingkat waktu dengan melihat data sebelumnya daripada harus menulis ulang setiap kali pasien masuk ke rumah sakit berbeda.
Sistem informasi medis sangat erat kaitannya dengan sistem informasi rumah sakit (hospital Information System atau HIS). Sistem informasi rumah sakit adalah sistem yang mampu melakukan integrasi dan komunikadi aliran informasi baik di dalam maupun di luar rumah sakit. HIS memiliki 2 fungsi utama yaitu untuk keperluan manajemen dan pengolahan data pasien. Dari sisi manajemen, HIS memiliki peranan dalam mengatur data keuangan, material dan teknis, sistem kepegawaian, pembayaran (tagihan) ke pasien, dan perencanaan strategi. Dari sisi pasien, HIS berfungsi untuk mengelola data inpatient dan outpatient serta mengelola data medis pasien yang meliputi perawatan. Diagnosis, dan terapi.
Salah satu subsistem dari HIS adalah sistem rekam medis. Perekaman data pasien mutlak diperlukan untuk menunjang proses peningkatan perawatan kesehatan terhadap pasien.
B.     Manfaat
1.      Mudah Akses ke Data Pasien untuk menghasilkan catatan bervariasi, termasuk klasifikasi berdasarkan demografi, jenis kelamin, usia, dan sebagainya. Hal ini terutama bermanfaat pada rawat jalan (rawat) titik, maka meningkatkan kesinambungan perawatan. Serta, Internet akses berbasis meningkatkan kemampuan akses jarak jauh ke data tersebut.
2.      Membantu sebagai sistem pendukung keputusan bagi pihak berwenang rumah sakit untuk mengembangkan kebijakan kesehatan yang komprehensif
3.      administrasi yang efisien dan akurat keuangan, makanan pasien, teknik distribusi, dan bantuan medis. Ini membantu untuk melihat gambar yang luas dari pertumbuhan rumah sakit
4.      Peningkatan pemantauan penggunaan obat, dan studi efektivitas. Hal ini menyebabkan pengurangan interaksi obat yang merugikan sekaligus mempromosikan pemanfaatan farmasi lebih tepat.
5.      Meningkatkan integritas informasi, mengurangi kesalahan transkripsi, dan mengurangi duplikasi entri informasi.

C.     Aplikasi: Sebuah HIS memiliki berbagai aspek didalamnya. Teknologi memungkinkan untuk informasi dalamsistem ini untuk mengalir lebih mudah dan lebih akurat. Beberapa sistem ini meliputi:
1.      Clinical Information System (CIS)
2.      Financial Information System (FIS)
3.      Laboratory Informatin System (LIS)
4.      Nursing Information System (NIS)
5.      Pharamacy Information System (PIS)
6.      Picture Archiving Commuication System (PACS)
7.      Radiology Information System (RIS)

Terminologi yang terkait:
·         Clinical Information System - Kata lain untuk Health information system.
·         Electronic Medical Record - Sebuah catatan medis yang disimpan secara elektronik melalui database rumah sakit. Catatan ini dapat dilihat oleh salah satu rumah sakit di jaringan tersebut.
·         Clinical Decision Support System (CDSs) adalah program komputer yang dirancang untuk menyediakan dukungan para ahli dalam membuat keputusan klinis Mendoca (2004). Tujuan sistem ini adalah membantu para profesional di bidang kesehatan dalam menganalisis data pasien dan membuat keputusan berdasarkan diagnosis, melakukan pencegahan, dan treatment terhadap permasalahan kesehatan.
·         Personal Health record - Sebuah catatan kesehatan pribadi  merupakan rekaman yang disimpan oleh individukesehatan seumur hidup.
·         Voice recognition software - Software yang dapat mengenali perintah suara untuk membantu dokter menulis catatan atau melakukan tugas.
·         MediSlate MCA & Sahara slate – Mirip dengan tablet PC digunakan di rumah sakit yang dirancang khususuntuk membantu tugas-tugas dokter.
 
MediSlate – Digunakan sebagai computer yang dapat dibawa kemana-mana.



A.     Sistem Informasi Rumah Sakit  Atau Hospital Information System(HIS)

Sistem informasi rumah sakit adalah sistem yang mampu  melakukan integrasi dan komunikasi aliran informasi baik di dalam maupun di luar rumah sakit (kusumadewi, 2009). System informasi ini meliputi Sistem rekam medis elektronik, sistem informasi laboratorium, sistem informasi radiologi, sistem informasi farmasi, sistem informasi keperawatan. HIS memilki dua fungsi utama yaitu : untuk keperluan manajemen dan pengolahan data pasien. Dari sisi manajemen, HIS memiliki peranan dalam mengatur data keuangan, material dan teknis, system kepegawaian, pembayaran (tagihan) ke pasien, dan perencanaan strategi. Dari sisi lain, HIS berfungsi untuk mengelola data inpatient dan outpatient serta mengelola data medis pasien yang meliputi perawatan, diagnosis, dan terapi.
Salah satu subsistem HIS adalah system rekamm medis. Perekaman data pasien mutlak diperlukan untuk menunjang proses peningkatan perawatan kesehatan terhadap pasien. Electronic Medical Record (EMR) adalah suatu media elektronik yang digunakan untuk menyimpan informasi klinis. EMR digunakan untuk mengelola informasi rekam medis pasien sehingga memudahkan dalam menelusur-balik informasi, termasuk sejarah penyakit dan tindakan medis yang pernah diterima, dan menggunakannya untuk mengambil tindakan medis yang tepat. 
Secara umum , system informasi ini dapat didefinisikan sebagai informasi kesehatan individu yang disimpan dalam bentuk digital yang mempunyai sebuah penenda unik setiap individu (Raghupathi, 1997). Fungsi utama EMR adalah : merekam informasi, mengakses informasi, membantu pengambilan keputusan, menggunakan data atau informasi secarabersama-sama, identifikasi pasien, menangani keamanan dan otentifikasi data, serta memmbantu auditing.
Melalui system perekaman medis yang baik dan efektif diharapkan kulaitas perawatan kesehatan seorang pasien juga akan meningkat, memudahkan manajemen dan professional dalam menetapkan keputusan. EMR mencakup semua informasi tentang treatment dan perawatan pasien. EMR merupakan informasi tentang status kesehatan individu sepanjang hayat dan perawatan kesehatan yang tersimpan secara elektronik.
System informasi ini digunakan dilingkungan rumah sakit atau lembaga penyedia layanan kesehatan lain yangb menangani pasien secara langsung. Pada masa yang akan dating, system informasi ini seharusya dapat terjadi inter-operabilitas antar rumah sakit.
Sebagian besar dari EMR merupakan replikasi dari paper based record. Data atau informasi rekam medis, memiliki beberapa tipe, antara lain:
1.      Tipe data tekstual, biasanya digunakan pada saat mendeskripsikan keluhan, gejala, sejarah munculnya rasa sakit, sejarah keluarga, uji fisik atau informasi asuransi. Tipe data teks ini terkadang juga menggunakan bahasa alami, sehingga alogaritma parsing sangat dibutuhkan. Pada tipe teks dibutuhkan format standar penulisan yang bersifat formal, lengkap, universal, dan dapat diterjemahkan.
2.      Tipe grafis, biasanya digunakan pada ECG, ultrasound, atau gambar-gambar yang ditulis tangan.
3.      Tipe digital, biasanya digunakan untuk menunjukkan hasil sinar-x.
Masalah yang sering muncul pada perekaman data pasien adalah kesalahan, kelalaian, dan ketidakpastian serta sangat bervariasinya pasien dan klinisi (petugas kesehatan). Jumlah data rekam medis yang banyak membuat klinis sulit untuk mencari atau menganalisis data rekam medis pasien tertentu dengan masalah tertentu pula.

B.     Clinical Decision Support System

Clinical Decision Support System (CDSS) adalah program computer yang dirancang untuk menyediakan dukungan para ahli dalam membuat keputusan klinis (Mendonca, 2004).
Tujuan siatem ini adalah membantu para professional di bidang kesehatan dalam menganalisis data pasien dan membuat keputusan berdasarkan diagnosis, melakukan pencegahan, dan treatment terhadap permaslahan pasien. Pada tahap observasi akan dilakukan pengumpulan data- data pasien yang meliputi sejarah pasien, hasil uji fisik (tekanan darah, denyut nadi) atau hasil uji laboratorium (hasil uji radiologi. Darah, dll). Hasil observasi ini akan digunakan sebagai dasar untuk proses pengambilan keputusan. Keputusan yang di peroleh akan sangat berguna bagi perencanaan (seperti terapi atau pengobatan) bagi pasien tersebut.



  







Salah satu contoh system ini adalah system untuk mendiagnosa penyakit dengan mengenalinya dari gejala-gejala yang ada. Basisi pengetahuan yang berisi berbagai mcam penyakit dan gejala-gejala terkait terlebih dulu dimasukkan ke dalam system. Berdasar basis pengetahuan inilah, system nantinya akan menngambil kesimpulan yang dapat digunakan sebagai sumber masukan pengambilan keputusan . basis pengetahuan system dapat terus dimuktahirkan dengan penyakit dan gejala-gejala baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar